RadarKarawang.id – Mahasiswa rawan tertular penyakit seksual, jika tidak membatasi diri dari pergaulan bebas.
Menjaga agar hal itu tidak terjadi, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang mengadakan kegiatan Goes To Campus untuk memberikan edukasi terkait kesehatan reproduksi.
Kepala Tim Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana, Rachman Permana mengatakan melalui pemberian edukasi tentang kesehatan reproduksi kepada mahasiswa.
Dia berharap melalui kegiatan tersebut dapat memperluas informasi tentang kesehatan reproduksi kepada masyarakat.
“Tujuannya mencari segmen yang belum diberikan informasi tentang kesehatan reproduksi. Diharapkan jika target sasaran tidak hanya sebagai peserta tetapi dapat memperluas informasi serta edukasi kepada masyarakat,” ujarnya Rabu (13/11).
Dia mengatakan kegiatan ini baru pertama kali, selama ini pihaknya baru menyasar siswa sekolah.
Kemudian ke depan akan menyasar kelompok usia produktif di berbagai wilayah Karawang.
“Ini program besarnya kesehatan reproduksi untuk yang goes to campus baru pertama kali,” ujarnya saat mengenalkan mahasiswa terhadap potensi tertular penyakit seksual.
“Ke depan tidak hanya kampus saja tapi akan menyasar kelompok usia produktif,” ujarnya.
Dokter Umum Rumah Sakit Islam Karawang, Rahmi Ihsan mengatakan, edukasi ini sangat penting bagi generasi muda.
“Menurut saya sangat penting apalagi sekarang pergaulan sudah berbeda dengan dulu, jangan sampai kita yang lebih dewasa itu menjudge anak remaja,” katanya.
“Kita mencegah agar tidak terjadi hamil, kalau sudah hamil supaya tidak melakukan aborsi. Jadi jangan sampai menutup sex Education bagi remaja,” lanjutnya.
Bagi remaja yang belum pernah melakukan dan belum mengetahui seks bebas, diperlukan pendekatan personal yang baik untuk menyampaikan edukasi secara tepat.
Ia menjelaskan seks bebas dapat mengakibatkan adanya infeksi menular seksual, organ reproduksi menjadi rusak dan pengangkatan rahim.
“Cara menjaganya dengan melalui pendekatan yang baik kepada remaja, merangkul mereka supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.
“Komplikasinya pertama infeksi menular seksual, kalau yang berat akan merusak organ reproduksi dan sampai mengangkat rahim lalu hamil di luar menikah
Tonton konten menarik ini: Pilkada Karawang, Siapa Jagoan Kalian?
saat melakukan aborsi yang sembarangan akan menyebabkan pedarahan dan dapat berpengaruh juga kepada psikologi,” jelasnya.
Penularan tidak hanya terjadi melalui alat kelamin saja, namun dapat terjadi melalui mulut ketika melakukan seks oral.
Selain itu akan muncul benjolan dan keluar flek pada penderita perempuan.
“Kalau sudah tertular harus dikonseling dan diobati,” katanya.
“Memberikan edukasi cara penggunaan alat kontrasepsi. Penularan juga bisa dapat terjadi di mulut, kalau di kemaluan keluar cairan di alat kemaluan laki-laki
Baca juga berita menarik ini: Keajaiban Jamaah Umroh di Kecelakaan Cipularang
“Kalau wanita bau dan gatal saat keputihan, muncul benjolan, mengalami flek diluar jadwal mens dan disertai nyeri bagian perut bawah,” terangnya.
“Kalau di mulut ada bercak,” katanya.
“Selain mengobati kita juga harus edukasi kepada pasangan seksual agar mencegah penularan,” tutupnya.(nad)