RadarKarawang.id – Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein dan Abang Ijo Hapidin kerap ditemani Dedi Mulyadi di setiap kesempatan. Alhasil banyak yang bilang kalau Binzein boneka Dedi Mulyadi.
Bahkan untuk spanduk juga berlatar belakang mantan bupati Purwakarta dua periode itu.
Alhasil, banyak yang mencibir jika Binzein dan Abang Ijo adalah pasangan cabup dan cawabup boneka Dedi Mulyadi.
Ternyata cibiran itu dibenarkan kenyataannya oleh Binzein saat sesi penutupan debat pemilihan bupati Purwakarta.
Bizein mengaku lebih terhormat menjadi boneka yang ikhlas mencintai rakyat Purwakarta seperti Dedi Mulyadi, yang mengobati orang sakit,
Baca juga: Timnas 2 Seri, 11 Kali Kalah dari Arab Saudi
menyekolahkan anak yang tidak mampu, membebaskan ibu melahirkan yang anaknya ditahan di rumah sakit, hingga membebaskan orang yang terjerat rentenir.
Binzein mengatakan, hal itu lebih terhormat dibanding menjadi boneka dari orang-orang yang serakah dan tidak mencintai rakyat.
“Inya Allah Kang Dedi Mulyadi akan jadi gubernur, kami bersama-sama akan mengembalikan kejayaan istimewa Purwakarta,” ungkapnya.
Dia juga berkomitmen akan meneruskan sejumlah program pembangunan seperti jembatan, perbaikan rumah tidak layak huni, hingga menjamin pendidikan warga.
“Saya ikhlas menjadi boneka Kang Dedi Mulyadi demi Purwakarta tetap istimewa,” tuturnya.
Anne tak Mau Jadi Boneka
Jika Binzein memilih jadi boneka Dedi Mulyadi, calon Bupati Purwakarta Petahana, Anne Ratna Mustika mengungkapkan periode awal masa pemerintahannya ada gerakan politik yang hendak membentuknya sebagai “Bupati Boneka”.
“Kelompok itu meminta saya duduk manis dan jalan jalan keluar negeri saja, gak usah mengurusi pengelolaan APBD,” ujar Anne
Anne heran ada gerakan agar dia diam, saat ia tahu tata kelola keuangan dan pemerintahan di Pemkab Purwakarta semrawut.
“Jujur saja, seminggu saya memimpin Purwakarta gak bisa tidur mikirin orang-orang yang menyuruh saya diam.
Akhirnya saya mendapat jawaban untuk mereka yang mencitrakan saya “Bupati Boneka”.
“Oh sorry ya. Saya lawan. Saya bilang gak bisa gitu, karena saya bupatinya, berarti semuanya jadi urusan dan tanggung jawab saya.
Termasuk membereskan hutang-hutang bupati sebelumnya,” tegas Anne.
Anne langsung bergerak mengumpulkan orang orang di pemerintahannya yang sejalan untuk membangun Purwakarta.
“Sekalipun dalam perjalanannnya banyak rintangannya, sakit hati dan lain-lain, saya keep dan menyimpannya dalam-dalam.
Saya sadar ini bagian dari penjuangan kepala daerah,” tuturnya.
Lebih lanjut mantan isteri Dedi Mulyadi yang kini menyalonkan Gubernur Jawa Barat,
dia memerhatikan alokasi dana desa (ADD) karena menyangkut pembangunan di desa.
Tonton juga konten seru ini: Kelaparan di Indonesia Terbanyak Ketiga se-ASEAN
“Saya orang yang paling interest dalam urusan ADD ini. Saya selalu minta tim keuangan agar memprioritaskan kaitan ADD.
Salah satunya dalam pembahasan ADD, saya selalu mengajak Apdesi karena ingin benar-benar terarah dan terukur,” ujar Anne. (psn)