KARAWANG, RAKA – Sekolah Dasar Negeri ( SDN )Cilamaya VII berpindah lokasi karena gedung lama dekat dengan lokasi tiang sutet.
Cecep Mulyawan mengungkapkan bahwa gedung baru SDN Cilamaya VII kini dapat digunakan, tetapi sertifikat tanah belum atas nama daerah.
Ia menjelaskan pemindahan lokasi disebabkan oleh jarak gedung lama dengan tiang sutet cukup dekat.
Selain membangun gedung sekolah itu, pihak Disdikpora telah melakukan pembangunan sebanyak 400 unit ruang kelas sejak Januari hingga Oktober 2024.
“Nantinya akan menjadi milik Pemda, kalau sekarang masih menjadi milik JSP. Untuk gedung yang lama ada sutet di dekat lokasi dan kurang bagus untuk keselamatan siswa.
Di tahun 2024 ini sudah ada lebih dari 400 ruang sekolah yang diperbaiki sampai Oktober kemarin dan masih ada 300 sampai 400 lagi yang belum diperbaiki. Akan di fokuskan di sekolah yang rawan roboh,” ujarnya Selasa (19/11).
Data dari Indeks Kurikulum Merdeka (IKM) dan ANBK menunjukkan bahwa perkembangan pendidikan di Kecamatan Cilamaya menunjukkan hasil yang baik.
Ia mempunyai harapan agar di wilayah lainnya dapat merasakan adanya perbaikan sekolah dari dana CSR.
“Kalau dilihat dari perkembangan laporan dari ANBK dan IKM cukup bagus di sini, untuk infrastruktur akan bertahap untuk memperbaiki.
Pendidikan ini tanggungjawab bersama termasuk juga dunia industri, mudah-mudahan ke depan dapat berkembang ke wilayah lainnya,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Sekolah Dasar Negeri Cilamaya VII, Dewi Khotimah mengaku untuk pembangunan gedung baru ataupun renovasi sekolah sejak dulu terkendala dari kepemilikan tanah.
Ia mengaku pihak sekolah sulit mendapatkan bantuan dana dari dana aspirasi dan bantuan dari pihak pemerintah.
“Alhamdulillah senang sekali karena dari dulu kami sudah menunggu untuk dibangun. Memang bangunan yang lama sudah tidak layak digunakan.
Kendalanya terbentur dari kepemilikan gedung dan tanah sekolah ini masih milik PT. JSP jadi sulit mendapatkan dana bantuan dari dinas dan dana aspirasi,” ungkapnya.
Ketika perusahaan menawarkan pemindahan lokasi gedung, ia langsung setuju dan mengajukan lokasi baru yang dekat dengan bangunan lama.
Proses pembangunan gedung baru tersebut membutuhkan waktu selama 6 bulan. Selama ini proses belajar mengajar pun selalu diselemuti dengan rasa takut akibat adanya tiang sutet yang dekat dengan sekolah.
Kami membangun gedung baru selama 6 bulan dan meminta agar lokasi gedung digeser jauh dari gedung perusahaan yang lama.
Kalau rasa takut ada karena memang dari warga sekitar mengalami sedikit dampak jadi mereka meminta agar bangunan sekolah di geser sedikit.
Proses belajar tetap berlangsung seperti biasa meskipun ada rasa takut. Kalau itu tidak ada rasa takut untuk di gusur, kami sudah meminta kepada dinas untuk mengalihkan kepemilikan sertifikat sekolah menjadi milik Pemda,” terangnya.
Pejabat Sementara (PJs) Bupati Karawang, Teppy Wawan Dharmawan mengapresiasi adanya pemilihan lokasi yang tepat untuk penyaluran dana dari CSR di Karawang. Ia menambahkan agar anak-anak di sekitar lokasi dapat menempuh pendidikan yang tinggi.
“Saya kira ini menjadi bentuk nyata dan kewajiban bagi perusahaan untuk memberikan CSR.
Adanya JSP ini menjadi program strategis nasional untuk memastikan ketersediaan energi, pemkab Karawang sudah ada proses yang cukup dalam mengarahkan program CSR. Pemilihan SD ini lokasi yang tepat.
Anak-anak di daerah yang maju diharapkan aktif berpartisipasi dan menempuh pendidikan setinggi-tingginya untuk meraih masa depan yang lebih baik.
CEO PT Jawa Satu Power, Putri Dwi Kusumawati menyampaikan pihaknya ingin memberikan fasilitas pendidikan yang layak bagi warga sekitar.
Bangunan baru ini diharapkan dapat membangkitkan semangat dan motivasi siswa dalam proses belajar mereka setiap harinya.
“Kami percaya bahwa pendidikan yang baik adalah investasi jangka panjang untuk masyarakat dan bangsa.
Melalui pembangunan gedung sekolah ini, kami berharap dapat memberikan fasilitas belajar yang layak, nyaman, dan inspiratif bagi siswa-siswi SDN Cilamaya 7.
Lebih dari itu, kami ingin mendorong semangat belajar mereka agar kelak menjadi individu-individu yang berkontribusi bagi pembangunan daerah dan nasional.
Semoga bantuan ini bermanfaat sebagai upaya kami membantu lembaga pendidikan di lingkungan area perusahaan, sehingga sekolahnya semakin aman, nyaman dan lebih representatif,” tutupnya. (nad)