radarkarawang.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang menyelenggarakan simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS 13, Kelurahan Adiarsa Barat, Kecamatan Karawang Barat pada Minggu (17/11). Sebanyak 422 orang mengikuti kegiatan ini.
Proses penghitungan suara membutuhkan waktu lima jam untuk kertas suara pemilihan bupati dan wakil bupati dan pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
Ketua PPK Karawang Barat, Yusuf Sofian, menyampaikan bahwa mereka menyediakan meja khusus berukuran lebih pendek untuk pemilih disabilitas dan menyiapkan 5 kursi untuk prioritas.
“Prosesnya sama, tetapi mereka memperlakukan pemilih disabilitas dengan cara berbeda, seperti menyediakan kursi prioritas di depan dan memanggil mereka terlebih dahulu, serta menyediakan bilik suara khusus untuk disabilitas, dan meja untuk mencoblos yang lebih pendek.”
Sekitar 600 sampai 700 orang disabilitas. Idealnya maksimalnya 25 kursi per setiap TPS. 20 kursi untuk normal dan 5 kursi untuk prioritas (disabilitas, ibu hamil, lansia),” katanya, Minggu (17/11).
Yusuf meneruskan bahwa mereka memulai pemungutan suara dalam simulasi tersebut pukul 07.30 dan menyelesaikannya pada pukul 13.30.
Perhitungan 13.30 sampai 17.30, terhitung cepat dalam simulasi dengan jumlah pemilih yang datang 422 dari 461.
Dia menilai, proses perhitungan di hari H nanti bisa lebih cepat.
Pasalnya, dalam simulasi ini, banyak petugas yang gugup karena banyak orang yang menonton. “Alhamdulillah, para petugas memahami cara pengisian C Hasil tanpa mengalami kendala, dan pemungutan suara juga berlangsung tertib,” kata mereka.
Animo masyarakat juga tinggi dan bagus.
“Dia menyebutkan bahwa banyak ketidakakuratan dalam menyebutkan suara sah dan tidak sah di awal, tetapi saat jam 2, semuanya lancar.”
Di tempat yang sama, Jaka, Divisi Teknis PPK Karawang Barat mengungkapkan di kelurahan ini terdapat 5 titik TPS yang mengalami rawan bencana. Lokasi seluruh titik tersebut dekat dengan bantaran Sungai Citarum.
“Lokasi TPS asli memang disini, tidak rawan bencana karena jauh dari bantaran Sungai Citarum. Di Karawang Barat ada di Adiarsa Barat, Karawang Kulon di Poponcol, Tanjungpura di Bantaran Citarum belakang, Tanjungmekar dan Tunggakjati di daerah Benteng karena posisinya hampir semua di bantaran Sungai Citarum,” ungkapnya.
Meski begitu pihaknya bersama dengan PPS dan KPPS telah menyiapkan sejumlah tempat pengganti. Jarak tempat pengganti dengan lokasi awal hanya sejauh 200 meter.
“Lokasi pemindahannya ada yang di sekolah, masjid, dan beberapa gedung. Akan menggunakan di dalam ruangan dan halamannya.
Satu TPS yang rawan bencana hanya disediakan satu lokasi pemindahan, maksimal jaraknya 200 meter dari TPS awal,” tambahnya. (nad)