RadarKarawang.id – Ada 30 desa, 17 kecamatan di Karawang langganan banjir. Data itu terangkum dari sejumlah bencana musimam tersebut. Di antaranya di Kecamatan Rengasdengklok yang meliputi Desa Rengasdengklok Selatan, Desa Amansari, Desa Rengasdengklok Utara, Desa Kertasari dan Desa Karyasari.
Kemudian di Kecamatan Cilamaya Wetan, Desa Rawagempol Kulon, Desa Tegalwaru dan Desa Cilamaya. Serta di Kecamatan Telukjambe Barat yaitu Desa Karangligar dan Desa Mekarmulya. Selain itu, banjir terjadi di Kecamatan Tempuran yang meliputi Desa Tanjungjaya, Desa Ciparagejaya, Desa Pancakarya dan Desa Jayanegara serta di Kecamatan Purwasari meliputi Desa Purwasari di Perumahan Regency.
Titik banjir lainnya ialah Kecamatan Tirtajaya yaitu Desa Tambak Sumur, Kecamatan Cikampek meliputi Desa Dawuan Tengah. Lalu Kotabaru di Desa Pangulah Utara, Kecamatan Majalaya di Desa Lemahmulya Perumahan Serasi Indah, serta Kecamatan Jatisari di Desa Sukamekar dan Desa Gempolkolot.
Selanjutnya banjir menerjang Kecamatan Pangkalan di Desa Pangkalan, Karawang Barat di Kelurahan Tanjungmekar dan Tanjungpura, Tirtamulya di Desa Kamurang, Cilebar di Desa Kertamukti, Rawamerta di Desa Panyingkiran, Cilamaya Kulon di Desa Sukajaya, serta Kecamatan Pakisjaya yang meliputi Desa Telukbuyung dan Desa Telukjaya.
Terbaru, Desa Cigunungsari, Desa Mekarbuana, Cigunungsari dan Desa Cipurwasari di Kecamatan Tegalwaru diterjang banjir bandang.
Sebagai salah satu bencana yang paling sering terjadi saat musim hujan berlangsung, banjir harus mendapatkan perhatian khusus. hal ini dilakukan agar penyebaran penyakit yang terbawa oleh banjir dapat lebih diminimalisir, selain itu juga agar berbagai aktivitas masyarakat tidak terganggu akibat banjir yang selalu datang saat hujan terjadi.
Adapun cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan tindakan pencegahan sebelum hujan datang dan banjir terjadi. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah banjir yang harus dilakukan untuk meminimalisir potensi banjir, diantaranya adalah:
Menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah ke selokan maupun sungai yang dapat menyebabkan terhambatnya saluran air.
Baca juga: Mengerikan!! Karawang Dilanda Banjir Bandang
Menghindari mendirikan bangunan di pinggiran sungai, selain hal ini bisa menjadi penyebab banjir,
mendirikan hunian di pinggiran sungai akan membuat tidak teraturnya tatanan masyarakat.
Hindari penebangan hutan secara liar dan terapkan program tebang pilih
serta reboisasi untuk membuat regenerasi hutan terus berlanjut dan tidak menyebabkan hutan gundul.
Rutin membersihkan saluran air yang dilakukan secara bergotong royong dalam waktu yang berkala, sehingga kebersihan
dan kelancaran aliran sungai dapat tetap terjaga dan meminimalisir potensi banjir.
Dengan menerapkan beberapa hal di atas, diharapkan dapat meminimalisir potensi banjir di beberapa daerah di Indonesia
yang tergolong sebagai daerah rawan banjir.
Tonton juga: Luhut Kagumi Gus Dur
Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta bersegera dalam melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat
yang tidak terdampak apabila terjadi cedera saat banjir terjadi maupun saat melakukan evakuasi, agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan. (psn)