RadarKarawang.id – Keajaiban jamaah umroh yang terjebak di kecelakaan Cipularang, patut untuk direnungi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Kalau Allah sudah berkehendak memanggil tamu-Nya, maspakai bandara pun Allah atur untuk menunggu satu orang jamaah umroh.
Seperti jamaah yang terjebak macet saat kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta, Senin (11/11) sore.
Salah satu jamaah umroh yang menggunakan jasa Jejak Imani asal Bandung terjebak macet. Padahal dia sudah berangkat dari rumah menuju bandara Soekarno Hatta sejak pukul 14.00.
Dan hingga pukul pukul 21.30 dia masih di Cipularang. Sedangkan dia harus sampai di Bandara Soekarno-Hatta sebelum pukul 23.00, karena penerbangannya dijadwalkan pukul 23.40.
Kepanikan pun terjadi, karena arus lalu lintas bisa kembali lancar pukul 23.30, setelah ada pengalihan arus kendaraan.
Melihat situasi dan waktu yang tidak memungkinkan, pihak Jejak Imani sudah memberi opsi pada jamaah tersebut seperti reschedule tiket, namun dia tetap optimis dan yakin bisa tepat waktu.
Dan jamaah sudah setuju dengan opsi apapun, yang penting bisa berangkat umroh.
Keajaiban jamaah umroh yang terjebak macet akibat kecelakaan Cipularang terjadi, arus lalu lintas begitu lancar. Bahkan, waktu boarding dikabarkan mundur sampai 20 menit. Jamaah baru masuk tol airport pukul 23.48 dan sampai di bandara pukul 23.54.
Jamaah pun langsung berlari ke tempat imigrasi. Lagi-lagi keajaiban terlihat. Tempat imigrasi yang biasanya ramai, malam itu justru kosong melompong.
Bahkan tak lama kemudian bisa langsung menuju boarding gate. Pertolongan Allah kembali terjadi.
Jadwal keberangkatan pesawat yang tadinya pukul 23.40 dan pihak maskapai tidak mengizinkan keterlambatan, namun setelah dilobi pengelola jasa umroh tersebut akhirnya ada keringanan.
Pihak maskapai bersedia menunggu, dan diberi waktu 20 menit.
Baca juga Tabrakan Beruntun Tol Cipularang KM 92
Setelah ada penundaan penerbangan, kemudahan berikutnya adalah tiba-tiba ada pemindahan gate.
Tadinya sang jamaah harus masuk melalui Gate 1c yang lokasinya paling jauh karena berbatasan dengan terminal 2.
Qadarullah, gatenya dipindah jadi Gate 9 yang letaknya sangat dekat dengan imigrasi. Jamaah tersebut tidak perlu lari-lari jauh karena tinggal turun menggunkan eskalator.
Melihat perjuangannya, jamaah lain pun terharu ikut menangis. Sampai ada empat jamaah lain yang memberikan minuman pelepas dahaga.
Kalau Allah sudah mengundang hambaNya, sesulit apapun, Allah akan undang dengan cara apapun meski terlihat tidak mungkin.
Maspakai dan imigrasi pun Allah atur dengan skenarionya, agar satu jamaah bisa berangkat umroh.
Berikut ungkapan perasaaan sang jamaah istimewa tersebut.
Assalamualaikum ini saya bu…Masya Allah sekali perjuangannya.
Allah begitu sayang dan baik ke pada setiap hambanya.
Masya Allah sekali tim Jejak Imani membantu dengan berbagai cara.
Sebegitu sabarnya nemenin saya, sampai memutuskan opsi terakhir saya harus pergi malam ini.
Semua tim menyemangati, sampai ada tim yang bilang, “bu, pokoknya ibu pas sampai tugas ibu hanya lari…xixixi”
dan pas nyampe aku pikir, aku sendiri yang lari, ech timnya ikut dampingi lari di bandara..
sepanjang jalan cuma bisa berdoa dan menangis,
Insya Allah di balik musibah ada sesuatu yang indah, ALlah selalu kasih jalan kepada umatnya. (psn)
Tonton konten menarik ini: Lulusan SMK Sulit Kerja