Stabilitas Semu dan Demokrasi yang Makin Tergerus: Catatan Politik Tahun 2025

3 hours ago 15

Oleh: Jeirry Sumampow - Koordinator Komite Pemilih Indonesia

 Catatan Politik Tahun 2025

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Jeirry Sumampow. Foto : dok jpnn

jpnn.com - Tahun 2025 segera berlalu, namun ia meninggalkan jejak yang amat tebal dalam nalar demokrasi kita.

Jika kita harus jujur - dan kita memang harus jujur jika masih mencintai Republik ini - tahun 2025 bukanlah tahun konsolidasi demokrasi, melainkan tahun konsolidasi kekuasaan yang makin menjauh dari rakyat.

Kita menyaksikan sebuah paradoks yang menyesakkan: stabilitas politik tampak begitu tenang di permukaan, namun di bawahnya, fondasi kedaulatan rakyat sedang digerogoti secara perlahan tapi pasti oleh ambisi-ambisi pragmatis para elite yang merasa sudah memenangi segalanya.

Anatomi Politik 2025: Fenomena "Perselingkuhan" Elite

Sepanjang tahun 2025, fenomena yang paling menonjol adalah apa yang saya sebut sebagai "kartelisasi politik yang paripurna".

Dinamika politik kita tidak lagi diwarnai oleh dialektika kebijakan atau perdebatan ideologis yang sehat. Sebaliknya, kita melihat semua kekuatan politik besar seolah-olah masuk ke dalam satu gerbong besar kekuasaan dengan alasan "stabilitas demi pembangunan".

Padahal, dalam kamus demokrasi, ketiadaan oposisi yang kredibel adalah lonceng kematian bagi akuntabilitas dan transparansi.

Peristiwa reshuffle kabinet di pertengahan tahun dan pergeseran beberapa posisi strategis di lembaga-lembaga negara menunjukkan betapa kuatnya tangan-tangan kekuasaan dalam mengatur ritme politik.

Tahun 2025 segera berlalu, namun ia meninggalkan jejak yang amat tebal dalam nalar demokrasi kita.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |