jpnn.com, PONOROGO - Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat (Plt Sekjen MPR) Siti Fauziah menegaskan lemahnya penghayatan nilai-nilai keagamaan serta pemahaman agama yang sempit masih menjadi tantangan serius bagi persatuan bangsa.
Oleh karena itu, penguatan Empat Pilar Kebangsaan dinilai menjadi solusi strategis untuk menjaga keutuhan dan harmoni nasional.
Hal itu disampaikannya dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR yang digelar bekerja sama dengan Pengurus Daerah (PDA) Aisyiyah Ponorogo, di Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (30/12/2025).
Perempuan yang akrab disapa Ibu Titi menegaskan pemahaman agama yang lurus dan moderat adalah mereka yang menghargai keberagaman.
Menurutnya, inilah tantangan yang perlu diatasi salah satunya melalui Sosialisai Empat Pilar MPR RI, yakni mengingatkan kembali peran Pancasila, UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Saya yakin ibu-ibu di sini memiliki pemahaman agama yang lurus dan moderat. Namun di daerah lain, hal-hal seperti ini masih terjadi dan berpotensi memecah belah bangsa," kata Siti Fauziah dalam keterangannya, Rabu (31/12).
Dia mengungkapkan tantangan internal lainnya adalah munculnya fanatisme kedaerahan, kurangnya penghargaan terhadap keberagaman, lemahnya keteladanan sebagian pemimpin, serta penegakan hukum yang belum berjalan optimal.
"Kita semua tentu merasakan keprihatinan ini,” ujarnya.












































