jatim.jpnn.com, MALANG - Pelatih Arema FC Marcos Santos mengakui timnya gagal memanfaatkan peluang saat takluk 0-1 dari Persita Tangerang dalam laga BRI Super League di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (30/12).
Menurut Marcos, Singo Edan tampil dominan sepanjang pertandingan, tetapi buruk dalam penyelesaian akhir.
"Semua tahu pertandingan ini berjalan dengan bagus sejak menit awal sampai terakhir, terus kami memiliki 19 peluang tapi tidak terjadi gol. Tentu saya sedih dengan hasil ini," ujar Marcos dalam konferensi pers seusai laga.
Arema FC sejatinya diuntungkan dengan keunggulan jumlah pemain setelah Persita harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-69. Pemain Persita, Andrean Rindorindo, diganjar kartu merah setelah melakukan pelanggaran terhadap Dedik Setiawan.
Namun, keunggulan tersebut gagal dimaksimalkan Arema FC. Justru Persita mampu mencuri gol pada menit ke-90+1 melalui Aleksa Andrejic, yang membuat publik Kanjuruhan terdiam.
Gol telat tersebut memperpanjang catatan buruk Arema FC di kandang. Dalam enam laga terakhir di Stadion Kanjuruhan, Arema tercatat menelan lima kekalahan.
Marcos Santos menegaskan kondisi ini tak boleh berlarut-larut karena bisa menyeret Arema ke papan bawah klasemen.
"Saya akan memaksimalkan (kemampuan) pemain karena kami berkeinginan mencari poin (di pertandingan selanjutnya melawan Bali United)," ucapnya.









































