jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kreativitas mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) kembali mencuri perhatian. Jeanne Theresia Mintarja dari Jurusan Desain dan Manajemen Produk, Fakultas Industri Kreatif Ubaya mengolah limbah kantong teh menjadi material baru yang dapat digunakan untuk produk home decor bernama Dipt.
Ide tersebut berangkat dari kebiasaan keluarganya yang rutin mengonsumsi teh serta sejumlah informasi mengenai keberadaan mikroplastik pada kantong teh sekali pakai.
“Keluarga saya memang sering konsumsi teh. Lalu saya dapat info kalau kantong teh itu ternyata mengandung mikroplastik. Dari situ saya terpikir, kalau dibiarkan dibuang langsung, dampaknya buruk bagi lingkungan. Jadi, bahan ini harus bisa diolah,” ujar Jeanne, Selasa (9/12).
Jeanne menjelaskan risetnya telah berjalan sejak semester 5, atau sekitar satu tahun. Seluruh proses dilakukan mulai dari pengumpulan bahan hingga pembuatan produk satu per satu.
Menurutnya, tantangan terbesar bukan pada teknis pembuatan, melainkan menentukan bentuk produk yang sesuai karakter material.
“Karena fokus saya material, tantangannya adalah memilih produk apa yang bisa diterima masyarakat. Jadinya harus menyesuaikan karakter material dengan fungsi produknya. Itu yang paling sulit,” katanya.
Jeanne mengatakan proses awal dimulai dari pemilahan kantong teh berdasarkan warna—antara yang masih baru (putih) dan yang sudah digunakan (cokelat).
Kedua bahan itu kemudian diblender dengan air hingga menjadi bubur bertekstur.







































