jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap lima saksi dalam dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek pembangunan jalur kereta api di lingkungan Ditjen Perkeretaapian wilayah Medan, pada Selasa (9/12).
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam rilisnya menyampaikan bahwa pemeriksaan dilakukan di dua lokasi berbeda.
Erix Chandra sebagai wiraswasta dan Arista Gunawan selaku Direktur PT Dardela Yasa Guna. "Di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, diperiksa dua orang saksi. "Yaitu " jelas Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya.
Sementara itu, pemeriksaan serupa juga dilaksanakan di Polrestabes Semarang, dengan memanggil tiga saksi, yaitu Dion Renato Sugiarto (wiraswasta), Asta Danika selaku Direktur PT Bhakti Karya Utama, dan Suyanto sebagai Kepala Keuangan PT Istana Putra Agung.
Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada 11 April 2023 di Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah. Balai tersebut kini berganti nama menjadi BTP Kelas I Semarang.
Setelah OTT, KPK menetapkan 10 orang tersangka yang langsung ditahan terkait dugaan korupsi proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur rel di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.Hingga 12 Agustus 2025, jumlah tersangka bertambah menjadi 17 orang, termasuk dua korporasi.
Dugaan korupsi itu terjadi pada proyek pembangunan jalur kereta api ganda Solo Balapan–Kadipiro–Kalioso, pembangunan jalur kereta api di Makassar, empat proyek konstruksi jalur kereta dan dua proyek supervisi di Lampegan Cianjur, serta proyek perbaikan perlintasan sebidang di Jawa dan Sumatera.
Dalam pelaksanaan proyek tersebut, diduga terjadi pengaturan pemenang pelaksana proyek melalui rekayasa sejak proses administrasi hingga penentuan pemenang tender oleh pihak tertentu. (tan/jpnn)










































