Dimabuk Cahaya, Float Mencoba Melawan Algoritma

1 hour ago 12

Dimabuk Cahaya, Float Mencoba Melawan Algoritma

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Float, grup musik yang kini beranggotakan Hotma 'Meng' Roni Simamora (vokal/gitar), Timur Segara (drum), David Qlintang (gitar) dan Binsar Tobing (bass). Foto: Instagram/float_project

jpnn.com, JAKARTA - Grup musik, Float kembali menghadirkan single terbaru yang bertitel Dimabuk Cahaya.

Lagu tersebut diluncurkan bertepatan pada momen 21 tahun perjalanan Float di kancah musik Indonesia.

Dimabuk Cahaya bukan merupakan single comeback dan bukan juga gebrakan dadakan melainkan lanjutan napas yang sudah Float embuskan sejak awal yaitu karya yang jujur, organik, dan penuh rasa.

Dengan formasi terbaru yang berisi Hotma 'Meng' Roni Simamora (vokal/gitar), Timur Segara (drum), David Qlintang (gitar) dan Binsar Tobing (bass), Float menyatakan lagu Dimabuk Cahaya adalah cara sederhana untuk mengatakan bahwa perjalanan belum selesai.

"Ini bukan comeback. Kami cuma meneruskan napas yang sama, tetapi mungkin warnanya beda, lebih segar,” kata Meng dari Float.

Float mengidentikkan band dengan istilah ‘mengapung’, posisi yang tidak terlalu tinggi, tidak tenggelam, tetapi tetap ada dan stabil.

Filosofi inilah yang dirasa paling ideal di tengah dunia musik yang semakin cepat dan penuh tuntutan untuk menjadi viral.

"Kami tidak perlu ikut ribut agar terlihat relevan. Yang penting jujur dengan karya kami sendiri,” tegas Binsar Float.

Grup musik, Float kembali menghadirkan single terbaru yang bertitel Dimabuk Cahaya.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |