Takengon Terisolasi Akibat Banjir Bandang, Dokter Hilda: Warga Kesulitan Beras dan Obat, Perbaikan Jalan Mendesak

1 week ago 59

 Warga Kesulitan Beras dan Obat, Perbaikan Jalan Mendesak

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafii mengungkap jumlah orang hilang akibat banjir Sumatra. ilustrasi. Foto: HO-Basarnas/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Takengon hingga kini masih terisolasi akibat banjir bandang dan longsor yang memutus akses darat utama.

Sejumlah ruas jalan tertimbun material, badan jalan ambles, dan jembatan rusak, membuat distribusi logistik, bahan pangan, serta layanan kesehatan tersendat parah.

Koordinator Health Emergency Operation Center (HEOC) Dinas Kesehatan Aceh dr. Hilda Chandra, MKM, menegaskan pembukaan jalur darat menjadi kunci agar suplai logistik kesehatan kembali berjalan normal.

“Kami berharap pemerintah segera membuka akses utama maupun alternatif. Selama akses masih terputus, distribusi logistik kesehatan hanya mengandalkan udara,” ujar dr. Hilda.

Dia juga menjelaskan Takengon masih termasuk wilayah yang terisolasi dari jalur darat.

“Wilayah tengah Aceh seperti Bener Meriah, Gayo Lues, dan Takengon masih terisolasi sehingga kebutuhan medis yang mendesak dikirim via udara,” terangnya.

Namun, pengiriman lewat udara dinilai tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh karena kapasitas yang terbatas.

Di lapangan, dampak keterisolasian mulai mengarah pada krisis pangan. Sejumlah warga terpaksa menempuh perjalanan ekstrem untuk mendapatkan beras dan kebutuhan pokok. Roni (43), warga Takengon, mengaku keluarganya sempat tidak bisa memasak karena persediaan makanan habis.

Takengon hingga kini masih terisolasi akibat banjir bandang dan longsor yang memutus akses darat utama. Perbaikan jalan sangat mendesak.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |