jpnn.com, JAKARTA - Umaenah pedagang terompet dan kembang api di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, mengeluhkan sepinya pembeli menjelang Tahun Baru 2026.
Umaenah mengaku, omzetnya menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, faktor cuaca di Jakarta yang memasuki musim hujan membuat dagangannya semakin sepi.
"Adanya imbauan Pak Gubernur DKI Jakarta terkait larangan pesta kembang api untuk tahun baru juga membuat kami (pedagang) pasrah," kata dia di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Selasa (30/12).
Menurut Umaenah, pergantian malam tahun rasanya tidak lengkap tanpa meniup terompet dan menyalakan kembang api.
"Karena kan memang hal itu sudah biasa dilakukan warga masyarakat saat beberapa hari menjelang pergantian malam tahun baru," ujar Umaenah.
Terpisah, pedagang terompet lainnya Saptoni mengungkapkan, para pedagang di Pasar Gembrong tak patah semangat.
Saptoni tetap optimis satu hari sebelum malam perayaan Tahun Baru 2026 dagangannya bakal habis terjual.
"Kami buka jam 10.00 WIB hingga tengah malam. Saya setiap tahun berjualan disini. Untuk terompet yang dijual dengan harga Rp 20 ribu-Rp 25 ribu," kata Saptoni.












































