jpnn.com, JAKARTA - Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) berhasil mengoperasikan sekaligus mencatatkan kemajuan signifikan pada sejumlah proyek strategis hilirisasi sepanjang 2025.
Capaian tersebut tidak hanya berdampak positif bagi penguatan kinerja bisnis perusahaan, tetapi juga menjadi penggerak transformasi model bisnis pertambangan nasional menuju industri berbasis nilai tambah.
Direktur Eksekutif Indonesia Mining and Energy Watch (ISEW) Ferdy Hasiman menilai MIND ID berada pada jalur yang tepat (on track) dalam mentransformasi bisnis dari sekadar kegiatan tambang ekstraktif menjadi ekosistem industri terintegrasi.
Menurut Ferdy, sepanjang 2025 MIND ID telah menunjukkan langkah progresif yang signifikan dalam meninggalkan paradigma lama sektor pertambangan.
“Di 2025, MIND ID sudah menunjukkan langkah progresif yang sangat berarti. Mereka mulai meninggalkan pola lama pertambangan ekstraktif dan tampil sebagai garda terdepan dalam menekan defisit neraca pembayaran melalui hilirisasi berbagai komoditas mineral,” ujar Ferdy dalam keterangannya, dikutip Selasa (30/12).
Ferdy menyoroti proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah sebagai salah satu game changer bagi kinerja Grup MIND ID.
Melalui integrasi hilirisasi bauksit dari hulu hingga hilir, proyek yang digarap PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) tersebut mampu memenuhi kebutuhan alumina domestik yang selama ini masih bergantung pada pasokan impor.
Beroperasinya SGAR dinilai meningkatkan kapasitas produksi alumina nasional secara signifikan.












































