jpnn.com, JAKARTA - Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti) menilai sektor ekonomi kreatif (ekraf) memiliki potensi strategis sebagai mesin baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Potensi ekraf dianggap vital di tengah usaha Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Board of Advisors Prasasti, Burhanuddin Abdullah, menekankan ekonomi kreatif Indonesia mempunyai keunggulan struktural yang sulit ditiru bangsa lain.
Mengingat karakteristik budaya Indonesia yang kokoh serta luasnya basis kreativitas.
Burhanuddin meyakini ekraf sanggup memperkuat fondasi transformasi ekonomi nasional pada masa mendatang.
“Indonesia memiliki modal yang tidak mudah direplikasi, yakni kekayaan budaya yang orisinal serta kreativitas yang tumbuh dari keragaman," ungkap Burhanuddin, dalam Prasasti Insights, dikutip Selasa (30/12).
Burhanuddin menambahkan ekraf Indonesia menawarkan diferensiasi nilai kuat, berbasis identitas, narasi, dan inovasi lokal, di tengah banyak negara bertumpu pada efisiensi skala dan teknologi semata.
“Potensi ini menjadikan sektor ekonomi kreatif relevan membuka peluang ekonomi nasional dalam mencapai target pertumbuhan,” imbuhnya.












































