jpnn.com, DENPASAR - Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementerian Pertanian menggelar kegiatan Optimalisasi Pengelolaan Varietas Tanaman dalam Peningkatan Investasi Pertanian di Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Provinsi Bali, pada Senin (8/9).
Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah Provinsi Bali, dinas pertanian kabupaten/kota, DPMPTSP, perguruan tinggi, pelaku usaha benih, hingga masyarakat, baik secara luring maupun daring.
Kepala Pusat PVTPP, Leli Nuryati menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang mendukung terselenggaranya acara tersebut.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Forum Konsolidasi Nasional GIAHS Karangasem yang digelar pada 1 Agustus 2025, pasca-Kabupaten Karangasem ditetapkan FAO sebagai penerima penghargaan Globally Important Agricultural Heritage Systems (GIAHS).
Keberhasilan ini menjadi kebanggaan sekaligus amanah untuk menjaga kelestarian plasma nutfah serta varietas lokal yang menjadi identitas pertanian Bali.
Leli menjelaskan kegiatan ini memiliki dua agenda utama. Pertama, sosialisasi mengenai pendaftaran, perlindungan, pelepasan varietas, serta prosedur ekspor dan impor benih tanaman.
Kedua, pendampingan teknis pendaftaran 12 varietas salak Karangasem yang hingga kini belum terdaftar secara resmi di PVTPP.
“Melalui pendampingan ini, kami menargetkan proses pendaftaran varietas salak Karangasem selesai dalam waktu satu bulan. Sehingga pada saat penyerahan penghargaan GIAHS di Roma, Italia, 31 Oktober 2025, varietas tersebut sudah memiliki tanda daftar resmi dari Kementerian Pertanian,” tegasnya.