jpnn.com, LEBAK - Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana mengunjungi sejumlah sekolah di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, dalam rangka serap aspirasi dan pembagian Program Indonesia Pintar (PIP), Senin (29/12). Kunjungan ini berkesan khusus bagi Bonnie, yang merupakan alumni SMPN 2 Rangkasbitung sekaligus putra daerah yang menghabiskan masa kecil dan pendidikannya di sana.
Di SMPN 2 Rangkasbitung, tempatnya lulus pada 1993, Bonnie menyoroti peran sentral sekolah dalam membentuk karakter dan mental siswa. Politikus PDI Perjuangan yang juga dikenal sebagai pendiri Historia.id dan pernah menjadi kurator tamu di Rijksmuseum Amsterdam itu menegaskan bahwa pendidikan karakter tak kalah penting dari pencapaian akademik.
“Sekolah bukan sekadar tempat mengejar nilai. SMPN 2 ini adalah tempat pembentukan mental dan karakter saya,” ujar Bonnie.
“Berbagai kegiatan nonakademik yang saya ikuti, dari pramuka, literasi, hingga organisasi siswa seperti OSIS dan pengurus perpustakaan, justru sangat membekali kehidupan saya hingga kini.”
Bonnie menekankan bahwa kepercayaan diri, kepemimpinan, dan kemampuan memecahkan masalah yang ia dapatkan dari pengalaman itu sangat berharga. Ia mendorong sekolah untuk memperkuat perannya sebagai ruang pengembangan minat dan bakat siswa, baik di bidang seni, olahraga, maupun aktivitas kreatif lainnya.
“Sekolah harus memberi ruang bagi bakat anak-anak dan fokus pada pembentukan karakter yang tangguh,” tegasnya.
Agenda dilanjutkan di SMPN 3 Rangkasbitung. Dalam sambutannya, Bonnie kembali menegaskan ikatannya dengan daerah: “Saya ini anak Rangkasbitung. Lahir, besar, dan bersekolah di sini. Hari ini saya kembali sebagai anggota DPR RI dari Komisi X yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan.”
Ia menjelaskan mekanisme bantuan PIP sebesar Rp750 ribu per tahun untuk jenjang SMP dan mengingatkan orang tua untuk mendaftarkannya setiap tahun. Bonnie juga membuka pendampingan melalui rumah aspirasinya di Jalan Sunan Giri, Rangkasbitung.












































