bali.jpnn.com, NUSA DUA - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui anak usaha, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), berencana mengucurkan investasi senilai USD 600 – 700 juta untuk membangun 12 sistem kabel bawah laut baru.
Proyek ambisius ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur digital nasional sekaligus mendukung perkembangan artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan di kawasan Asia Tenggara.
“Pertumbuhan AI yang pesat memicu lonjakan investasi dari pemain digital, terutama membangun data center yang siap dengan kecerdasan buatan,” ujar CEO Telin Budi Satria Dharma Purba di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (26/8).
Menurut Budi Satria Dharma Purba, pertumbuhan yang pesat ini menuntut konektivitas yang kuat dan beragam.
Sebagian besar konektivitas kabel bawah laut di Indonesia selama ini terpusat di Singapura yang menjadi hub regional
Budi Satria pun berpendapat konektivitas ini perlu diperluas.
“Perlu dibangun konektivitas dari Indonesia ke kawasan lain di Asia, Timur Tengah, Afrika, Eropa dan Amerika untuk mempercepat komunikasi,” kata Budi Satria Dharma Purba.
Budi Satria Dharma Purba mengatakan proyek kabel bawah laut ini merupakan kelanjutan dari inisiatif sebelumnya, Indonesia Cable Express, yang terdiri dari sistem kabel bawah laut.