jpnn.com, JAKARTA - Lebih dari seratus aktivis 98 menyatakan kegeraman setelah mendengar informasi Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojol, tewas dilindas rantis Brimob setelah demonstrasi pada Kamis (28/8).
Hal demikian seperti diungkapkan seratus lebih aktivis 98 melalui keterangan pers yang dikirimkan satu orang di antaranya Ubedilah Badrun.
“Kami tidak akan pernah tinggal diam ketika rakyat menjadi korban kekerasan negara," demikian pernyataan mereka dikutip Jumat (29/8).
Para aktivis 98 mengatakan peristiwa gugurnya kawan ojol menjadi panggilan moral bagi semua untuk melawan praktik represif dan brutalitas aparat kepolisian.
"Demokrasi harus dibela, dan kami akan terus berada di barisan rakyat," demikian pernyataan mereka.
Seratus aktivis 98 pun menyatakan enam pernyataan sikap setelah aparat kepolisian dianggap brutal terhadap warga.
Pertama, mereka mengucapkan dukacita yang dalam atas tewasnya Affan setelah dilindas rantis Brimob.
"Pejuang demokrasi yang gugur dalam perjuangan menegakkan hak-hak rakyat," ungkap seratus lebih aktivis 98.