jpnn.com - Organisasi masyarakat Madura Asli Sedarah (Madas) mengklarifikasi kasus pengusiran paksa dan kekerasan yang menimpa Elina Widjajanti di Dukuh Kuwukan, Lontar, Sambikerep, Surabaya.
Konon pelaku pengusiran tersebut melibatkan oknum anggota Ormas Madas.

Ketua Umum DPP Madas Moh Taufik pun menyatakan pihaknya tidak terlibat dalam aksi yang kini menuai kecaman publik tersebut.
Dia justru prihatin atas peristiwa yang menimpa nenek berusia 80 tahun itu.
"Tentu yang kami sesali dan memang saya pribadi sebagai ketua umum Madas ini sangat prihatin. Kami sangat tidak setuju tindakan-tindakan itu," kata Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (26/12).
Menurut Taufik, Madas sama sekali tidak terlibat dalam peristiwa yang terjadi pada Agustus 2025 lalu. Dia juga menegaskan tindakan kekerasan tidak ada hubungannya dengan organisasinya.
Walakin, dia mengakui ada satu anggotanya berinisial MY yang diduga terlibat dalam aksi pengusiran itu. Namun, itu terjadi saat MY belum resmi menjadi personel Madas.












































