jateng.jpnn.com, DEMAK - Pimpinan Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Kota Semarang dan Kabupaten Demak mendesak aparat kepolisian segera menangkap para pelaku pengeroyokan yang menyebabkan salah satu anggotanya meninggal dunia.
Korban bernama Muhammad Bimo Saputra (17), anggota Pagar Nusa Kota Semarang diduga menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang di kawasan fly over Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Jumat (26/12) dini hari.
Bimo meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan berat yang diduga dilakukan oleh kelompok yang terlibat aktivitas balap liar.
Peristiwa itu memunculkan keprihatinan dan kemarahan mendalam di lingkungan keluarga besar Pagar Nusa.
Wakil Ketua Pagar Nusa Kota Semarang M. Ichwan menyatakan peristiwa tersebut merupakan tindak pidana serius yang harus diusut secara tuntas.
"Ini jelas pidana pengeroyokan dan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Kami meminta aparat kepolisian secepatnya menangkap para pelaku kejahatan ini," kata Ichwan kepada JPNN.com, Jumat (26/12).
Selain mendesak penangkapan pelaku, Pagar Nusa juga meminta kepolisian bertindak tegas terhadap praktik balap liar yang dinilai telah meresahkan masyarakat dan memakan korban jiwa.
Pihaknya menuntut polisi untuk membubarkan seluruh aktivitas balap liar, baik di wilayah Kota Semarang maupun Kabupaten Demak.









































