jpnn.com - JAKARTA - Peneliti senior Citra Institute Efriza memberikan catatan politik Indonesia 2025.
Dia mengatakan pada 2025, pemerintahan Prabowo–Gibran menunjukkan fase awal konsolidasi kekuasaan yang kuat ditandai oleh upaya membangun stabilitas politik melalui koalisi besar dan penekanan pada efektivitas pemerintahan.
"Selama 2025 ini Prabowo sebagai presiden telah menunjukkan ketegasannya dan juga kepedulian terhadap masyarakat, dengan melakukan berbagai reshuffle terhadap kinerja menteri yang tidak maksimal dalam bekerja," kata Efriza kepada JPNN.com, Senin (29/12).
Efriza juga menilai Prabowo tetap Fokus pada agenda ekonomi, ketahanan nasional, dan keberlanjutan proyek strategis nasional.
Menurutnya, itu menjadi bukti Prabowo menunjukkan orientasi menjaga kepercayaan pasar dan rakyat.
"Hanya saja pemerintahan Prabowo sedang diuji dalam menjaga demokrasi, sebab atas kritik terkait menyempitnya ruang oposisi dan kecenderungan sentralisasi pengambilan keputusan, maupun ulah partai koalisi yakni Golkar yang mengusulkan Pilkada melalui DPRD," tutur Efriza.
Di sisi lain, lanjutnya harus diakui relasi eksekutif dan legislatif yang relatif harmonis dikarenakan koalisi besar.
Efriza menjelaskan itu membantu kelancaran kebijakan, tetapi kekhawatiran atas melemahnya fungsi kontrol demokratis dan diabaikannya masyarakat dalam proses pengambilan keputusan maupun di pemilihan umum adalah peringatan dini akan pengelolaan pemerintahan.












































