jpnn.com, KEDIRI - KH Said Aqil Siroj mengajak semua pihak untuk menghormati pertemuan Mustasyar PBNU, yang berniat mencari solusi dari konflik internal PBNU.
Mantan Ketua Umum PBNU itu mengaku ironis, malu dengan konflik yang terjadi saat ini.
Hal ini bertentangan dari NU bahwa NU biasanya menjadi penengah konflik di mana pun berada, moderat, tawasut. Namun, saat ini terjadi konflik.
"Sungguh sangat ironis, sungguh sangat malu, yang konon katanya kita bisa menjadi penengah, moderat, tawasut (moderasi), tawazun (keseimbangan), yang bisa menjadi penengah konflik di mana pun berada, eh kita sendiri berkonflik," katanya dalam Forum Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, Minggu.
Dia mengajak semua pihak untuk muhasabah atau introspeksi diri dengan bertanya pada diri sendiri soal kemauan dan apa yang bisa dilakukan.
Setelah introspeksi dilakukan, juga patut berkata untuk tidak perlu menyalahkan orang lain melainkan diri sendiri.
"Kalau sudah muhasabah, mari semua katakan, yang salah saya bukan siapa-siapa. Kami yang salah. Kenapa separah ini perselisihan di PBNU dan ini menjadi tertawaan semua orang baik non-NU dan non-muslim," katanya.
Dia mengajak semua pihak untuk menghormati hasil pertemuan dalam Forum Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, ini. Sebelumnya juga telah digelar rapat di Pesantren Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, kemudian pertemuan selanjutnya di Pesantren Tebuireng, Jombang.











































