jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Aceh telah menugaskan sekira 3.000 aparatur sipil negara (ASN) untuk menjadi sukarelawan ke berbagai daerah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh.
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M Nasir menjelaskan, diterjunkannya ribuan ASN itu agar bisa membantu masyarakat terdampak banjir.
“Penugasan ASN ini merupakan bagian dari upaya memastikan masyarakat tetap mendapatkan pelayanan dasar di masa sulit. Pemerintah hadir, bekerja, dan peduli,” kata M Nasir dikutip Senin (29/12).
Para sukarelawan ASN ini, tidak hanya untuk membantu pemulihan fisik pascabencana, tetapi juga memastikan layanan kebutuhan dasar masyarakat tetap berjalan.
Mulai dari kebersihan lingkungan, akses fasilitas umum, hingga dukungan pelayanan kesehatan dan sosial terhadap warga terdampak banjir dan tanah longsor sejak akhir November 2025 lalu. Mereka ditugaskan selama dua hari yakni pada 29–30 Desember 2025.
Nasir menyampaikan, hingga akhir Desember, kondisi darurat masih dirasakan di berbagai daerah Aceh. Bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berdampak pada terganggunya layanan dasar dan aktivitas keseharian masyarakat.
Dirinya menyampaikan, selain kegiatan gotong royong membersihkan fasilitas umum dan rumah ibadah dari lumpur dan material sisa banjir, para sukarelawan ASN ini juga berperan membantu koordinasi layanan kesehatan, pendampingan warga rentan, serta penguatan layanan sosial di lapangan.
Nasir menegaskan, kehadiran ASN di lokasi bencana merupakan bentuk empati dan solidaritas pemerintah kepada masyarakat yang terdampak.

















.jpeg)


























