jateng.jpnn.com, SOLO - Stadion Manahan kembali menjadi saksi betapa getirnya perjalanan Persis Solo musim ini. Pada pekan ke-14 BRI Super League 2025/26, Sabtu (29/11) malam, Laskar Sambernyawa harus menelan kekalahan dramatis 3-4 dari PSM Makassar setelah sempat dua kali memimpin.
Pertandingan dibuka dengan asa tinggi. Publik Manahan bersorak ketika Xandro Schenk menyambar bola dan membawa Persis unggul cepat pada menit ke-9.
Situasi kian menjanjikan saat Gervane Kastaneer menggandakan keunggulan di menit 61, memberi kesan bahwa kutukan tanpa kemenangan akan segera putus.
Namun, seperti yang sering terjadi musim ini, Persis kembali terpeleset pada fase krusial. PSM Makassar membuka jalan kebangkitan lewat penalti Yuran Fernandes pada menit 68, sebelum Savio Roberto mencetak gol penyama di menit 72. Kekacauan di lini belakang Persis membuat ritme permainan jatuh dan momentum berpindah ke kubu tim tamu.
Persis sempat mendapat napas baru ketika Kastaneer mencetak gol keduanya pada menit 79, mengubah skor menjadi 3-2. Manahan nyaris meledak, berharap keunggulan itu bisa dijaga hingga peluit akhir. Tetapi PSM menunjukkan mental tanding yang kokoh. Daisuke Sakai memukul balik di menit 86, lalu Alex de Aguiar memaksakan Persis kembali tertunduk lewat sundulan pada menit 90.
Hasil itu membuat Laskar Sambernyawa makin terbenam di dasar klasemen sementara BRI Super League, posisi ke-18, dengan tujuh poin dan belum merasakan kemenangan dalam 12 laga beruntun. Dari 13 pertandingan, mereka hanya mencatat satu kemenanga yang ironisnya terjadi di pekan perdana saat mengalahkan Madura United 2-1.
PSM Makassar, di sisi lain, pulang dari Solo dengan wajah cerah. Tambahan tiga poin mengangkat Juku Eja ke posisi delapan dengan 18 poin.
Caretaker Persis Tithan Suryata tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya. Baginya, permainan Persis layak mendapat hasil lebih baik.



































