1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Adib Singgung Permainan Makelar Energi

3 hours ago 15

1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Adib Singgung Permainan Makelar Energi

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul berbicara pada dikusi “Satu Tahun Prabowo-Gibran: Sudah Berdaulatkah Kita dalam Energi" di Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/10). Foto: ANTARA/Azmi Samsul M

jpnn.com - TANGSEL – Presiden Prabowo Subianto sedang menata sumber daya alam (SDA) sebagai bagian strategi jangka panjang menuju kedaulatan energi dan restrukturisasi ekonomi nasional demi kepentingan rakyat.

Demikian dikatakan Pengamat Kebijakan Publik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang Adib Miftahul pada diskusi publik bertajuk "Satu Tahun Prabowo-Gibran: Sudah Berdaulatkah Kita dalam Energi" di Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/10).

"Prabowo sedang melakukan overhaul besar-besaran. Ia menghitung ulang kekayaan sumber daya dan menata kembali siapa yang berhak mengelola,” kata Adib.

Ia mengatakan Presiden Prabowo kini sedang mengatur ulang atau reset total terhadap sistem ekonomi dan politik, termasuk di sektor energi.

Adib mengatakan, banyak proyek energi yang kini dievaluasi kembali agar tidak menjadi lahan permainan para makelar energi yang selama ini menguasai rantai bisnis migas dan tambang di Indonesia.

"Selama para makelar itu masih kuat, siapa pun menterinya akan sulit membawa perubahan. Karena itu, langkah penertiban dari Presiden Prabowo harus kita dukung," ujarnya.

Adib menilai, pencabutan dan pengembalian izin tambang yang marak dilakukan Kementerian ESDM dalam setahun terakhir merupakan bagian dari upaya menegakkan regulasi yang lebih tegas.

"Masalahnya bukan pada kurangnya aturan, tetapi lemahnya penegakan. Jadi, langkah pemerintah menertibkan izin dan memastikan pembangunan smelter adalah hal yang tepat," tuturnya.

Permainan para makelar energi selama ini menguasai rantai bisnis migas dan tambang di Indonesia.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |