jpnn.com, JAKARTA - Kepergian Dwinanda Linchia Levi, dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, meninggalkan duka mendalam bagi para kolega.
Satu di antaranya datang dari Eva Arief, dosen Hukum Internasional Untag yang mengenal Levi sebagai sosok yang hangat, ramah dan gemar berbagi.
Eva menyampaikan bahwa Levi dikenal sebagai pribadi dermawan yang kerap membantu orang lain tanpa pamrih.
“Orangnya itu baik ya, ramah. Tidak pernah lah nyakitin kami. Terus kemudian dermawan, sedekahnya banyak. Kalau ada orang jualan makanan ke kampus, dibeli sama Bu Levi, lalu dikasihkan ke teman-teman, bukan untuk dia sendiri,” ujar Eva di Kampus Untag Semarang, Jumat (21/11).
Menurut Eva, tutur kata Levi lembut dan sikapnya selalu membuat rekan kerja merasa nyaman. “Orangnya halus, bicaranya halus. Cantik lagi pula,” ujarnya.
Kepergian Levi membuat lingkungan kampus dipenuhi rasa kehilangan, terutama kalangan dosen perempuan yang dekat dengannya.
“Kami semua sedih. Saya pengin nangis kalau ingat. Karena orangnya baik,” kata Eva.
Sebagai penghormatan, para kolega menggelar khataman Al-Qur’an. Pada Minggu mendatang, mereka juga akan melaksanakan Yasin dan Tahlil di masjid kampus.







































