Terobosan Baru Perawatan Kanker Paru, Harapan Hidup Pasien Meningkat 

3 hours ago 17

Terobosan Baru Perawatan Kanker Paru, Harapan Hidup Pasien Meningkat 

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Di Indonesia, kasus baru kanker paru naik dari 30.023 pada 2018 menjadi 38.904 kasus pada 2022, atau sekitar 9,5% dari total seluruh kasus kanker. Ilustrasi laboraturium: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dikenal sebagai silent killer, kanker paru sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak pasien baru menyadari kondisinya setelah memasuki fase lanjut. 

Kanker paru dapat berkembang cepat dan menyerang bagian lain dari tubuh, menjadikannya salah satu jenis kanker paling mematikan di dunia.

Global Cancer Observatory (Globocan) 2022 mencatat dalam lima tahun terakhir (2018–2022), terdapat 2.48 juta kasus kanker paru atau sekitar 12,5% dari total kasus kanker di dunia, menjadikannya jenis kanker dengan jumlah kasus tertinggi secara global.

Di Indonesia, tren ini juga meningkat signifikan, jumlah kasus baru naik dari 30.023 pada 2018 menjadi 38.904 kasus pada 2022, atau sekitar 9,5% dari total seluruh kasus kanker.

Senior Consultant in Medical Oncology di Parkway Cancer Centre (PCC), Dr. Lim Hong Liang mengatakan kanker paru berkembang ketika sel-sel abnormal tumbuh di jaringan paru tanpa kendali bahkan bisa menyebar ke organ lain seperti otak, tulang, dan hati. Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.

“Batuk berkepanjangan, sesak napas, atau nyeri dada sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi tanda awal kanker paru,” jelasnya.

Terdapat dua tipe utama kanker paru yakni, Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) – mencakup lebih dari 80% kasus, biasanya berkembang lebih lambat.

Kedua, Small Cell Lung Cancer (SCLC) – lebih agresif dan tumbuh cepat.

Kanker paru dapat berkembang cepat dan menyerang bagian lain dari tubuh, menjadikannya salah satu jenis kanker paling mematikan di dunia.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |