jpnn.com, JAKARTA - Proses belajar mengajar di SMA Negeri 72 masih dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada pekan depan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Sekolah SMA Negeri 72 Tetty Helena Tampubolon saat dijumpai di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Sabtu (15/11).
“Hari Senin itu yang pasti masih PJJ," ujar Tetty.
Tetty mengungkapkan, saat ini orang tua belum menyetujui untuk pembelajaran luring atau tatap muka di sekolah. Hal itu karena sebagian anak masih mengalami trauma atas insiden ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11).
"Masih kami pantau juga dan kami pastikan dengan orang tuanya apakah sudah boleh ambil PJJ atau boleh hybrid. Jadi harus kami pastikan orang tuanya menyetujui," katanya.
Tetty pun berharap seluruh murid SMA Negeri 72 bisa segera pulih dan bersama-sama kembali belajar di sekolah.
"Anak-anak juga masih takut-takut jalan. Pesan saya, anak-anak berdoa dan bersemangat, mudah-mudahan segera pulih, supaya tidak ketinggalan dari sekolah lain pembelajarannya," kata Tetty.
Tetty mengatakan, seluruh pihak juga telah memberikan perhatian kepada sekolahnya seperti Kepolisian, Dinas Pendidikan Jakarta, Dinas Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah hingga Himpunan Psikologi Indonesia.







































