jpnn.com, JAKARTA - Warta Ekonomi menggelar seminar bertajuk “Optimalisasi Pembiayaan Masa Depan Melalui Inovasi Credit Scoring Berbasis AI: Masa Depan Penilaian Risiko dalam Industri Keuangan”, yang menjadi wadah pertukaran pengetahuan, klarifikasi regulasi, serta kolaborasi antar-pelaku industri keuangan.
Adopsi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning dalam sistem penilaian risiko kredit (credit scoring) dinilai penting.
Kepala Departemen Pengaturan dan Perizinan IAKD OJK, Djoko Kurnijanto, menegaskan teknologi AI memiliki peran strategis dalam menciptakan ekosistem keuangan digital yang inklusif dan berkelanjutan.
OJK telah menerbitkan POJK No. 29/2024 tentang layanan penilaian kredit alternatif, yang menekankan prinsip transparansi, keadilan, dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan berbasis data alternatif.
Djoko menyampaikan perkembangan teknologi yang pesat menuntut sinergi kuat antara regulator, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat.
“Untuk itu kami mengajak seluruh pelaku industri dan pemangku kepentingan untuk terus memperkuat kolaborasi dan menjaga keisipanan antara inovasi dan perlindungan konsumen,” kata Djoko.
Dari sisi industri, Direktur Indodana Finance, Iwan Dewanto, menyampaikan pentingnya pendekatan hybrid dalam credit scoring, khususnya untuk menjangkau masyarakat underbanked yang belum memiliki histori kredit perbankan.
Menurutnya, kombinasi antara data tradisional dan data alternatif melalui AI menjadi kunci efektivitas dalam menilai kelayakan kredit.