jpnn.com, BANDUNG - Sebanyak 40 barak militer disiapkan untuk program pendidikan karakter bagi siswa atau pelajar SMA di Jawa Barat.
Program ini secara khusus dicanangkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dengan maksud mendisiplinkan remaja-remaja Jabar.
Prioritas pada program tersebut yakni siswa yang sulit dibina atau terindikasi dalam pergaulan bebas maupun tindak kriminal.
Namun, mereka yang diikutkan dalam program tersebut atas kesepakatan sekolah dan para orang tua siswa, juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," kata Dedi dalam keterangannya, Minggu (27/4).
Terkait masalah anggaran, Dedi juga menuturkan program itu akan berkolaborasi dari Pemprov Jabar dan pemerintah tingkat kabupaten dan kota.
Pembentukan karakter akan dilakukan Dedi secara menyeluruh. Dedi juga mengimbau agar siswa tidak menggunakan sepeda motor karena belum cukup umur.
"Harus segera dibuat Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Dinas Pendidikan dan Kemenag untuk mempertegas (kebijakan ini)," ujarnya.
Sementara terkait waktu, menurut dia, pendidikan pembentukan karakter akan dilakukan pada 2 Mei 2025 mendatang.
"Meski tidak harus langsung di 27 kabupaten dan kota. Tetapi kami mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," tandas Dedi. (mcr27/jpnn)