jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis bedah saraf Muhammad Kusdiansyah mengungkapkan gangguan kronik di otak yang ditandai dengan penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah, Moyamoya bisa terjadi pada siapa saja.
Penyakit pembuluh darah otak yang langka tersebut dapat menyerang setiap orang dalam kondisi apa pun tanpa pandang usia, sehingga menyebabkan strok.
Penyakit Moyamoya biasanya terjadi karena faktor genetik atau bawaan lahir dan cenderung tanpa gejala.
Penyakit tersebut ditandai dengan munculnya banyak pembuluh darah kecil yang tercipta dalam waktu singkat, akibat menyempitnya pembuluh darah besar di otak.
Tanda tersebut biasanya berbentuk seperti kepulan asap dan hanya bisa terlihat dalam sistem pencitraan radiologi.
"Pembuluh darah otak kita sebenarnya canggih, kalau ada yang menyempit atau mengecil dia akan membuat kompensasi dengan membuat pembuluh darah baru yang banyak. Nah, itu yang disebut dengan pembuluh darah moyamoya," kata Kusdiansyah di Rumah Sakit PON, Jakarta Timur, baru-baru ini.
"Penyakit Moyamoya adalah kelainan genetik. Bisa terjadi pada siapa saja, tetapi faktor risikonya tidak diketahui," imbuhnya.
Waktu pembentukan pembuluh darah yang singkat, menyebabkan hal tersebut rentan, sehingga mudah pecah.