jatim.jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa syukur atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah, buruh perempuan asal Nganjuk yang gugur pada 1993 karena memperjuangkan hak-hak pekerja.
Khofifah menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto tersebut merupakan bentuk penghargaan terhadap perjuangan dan keberanian Marsinah dalam menegakkan keadilan bagi kaum buruh.
“Terima kasih kepada Pak Presiden Prabowo yang sudah memutuskan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional. Dari sepuluh penerima, tiga di antaranya dari Jawa Timur, salah satunya perempuan dari komunitas yang sangat sederhana,” ujar Khofifah saat Tasyakuran Pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (11/11).
Khofifah menjelaskan pengusulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional sudah dimulai sejak Desember 2022 oleh Pemkab Nganjuk. Prosesnya baru tuntas setelah kerja kolaboratif antara TP2GD Nganjuk, TP2GD Jawa Timur, dan TP2GP pusat.
“Saat May Day kemarin, suara serikat pekerja se-Indonesia sama. Mereka merekomendasikan Marsinah. Ketika di Jakarta ditanya Pak Presiden siapa yang mau diusung, mereka menyebut Marsinah. Pak Presiden langsung mendukung,” ungkap Khofifah.
Proses verifikasi dilakukan menyeluruh, termasuk pengumpulan data primer dari media massa tahun 1993, yang menjadi dasar kuat pengajuan.
“Dulu belum ada internet seperti sekarang. Jadi kami harus hunting ke berbagai media di Surabaya dan Jakarta,” jelas Khofifah.
Selain itu, keberadaan monumen dan situs perjuangan Marsinah juga menjadi bukti ketokohannya. Khofifah bahkan mendorong desa tempat Marsinah dimakamkan dikembangkan menjadi desa wisata edukatif yang menumbuhkan semangat perjuangan bagi pengunjung.




































