Legislator Ungkap Penyebab Indonesia Sulit Jadi Pemain Kelas Dunia Sektor Pangan

4 hours ago 7

Legislator Ungkap Penyebab Indonesia Sulit Jadi Pemain Kelas Dunia Sektor Pangan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Anggota Komisi IV DPR RI Riyono. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Riyono menyoroti masih kecilnya alokasi dana untuk sektor pertanian.

Sebab, kementerian yang mengurus sektor itu mengajukan anggaran Rp44 triliun untuk 2026 atau 1,5 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025 yang sekitar Rp3.000 triliun.

“Saat ini anggaran pertanian baru Rp44 triliun atau sekitar 1,5 persen dari APBN, masih jauh untuk bisa berlari dan mengejar menjadi pemain kelas dunia sektor pangan," kata Riyono melalui keterangan pers, Selasa (8/7).

Legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebutkan idealnya Kementerian Pertanian (Kementan) memperoleh anggaran 5-10 persen dari APBN.

Menurut Riyono, bila APBN saat ini Rp3.000 triliun, anggaran Kementan berarti seharusnya sekitar Rp150-300 triliun.

"Harus ada keberanian dan dukungan Presiden RI Prabowo (Subianto, red) agar pangan mempercepat swasembda dan kesejahteraan petani,” ujarnya.

Caping, sapaan akrab Riyono, menyebut anggaran Kementan pada dasarnya selalu naik dari 2024 yang sebesar Rp14,7 triliun menjadi Rp29,37 triliun pada 2025.

Kementan perlu mengajukan rencana anggaran 2026 ke DPR sekitar Rp44 Triliun demi mewujudkan kedaulatan pangan 2026.

Anggota Komisi IV DPR RI Riyono menyebut anggaran pertanian yang kecil dari APBN membuat Indonesia sulit menjadi pemain utama sektor pangan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |