jpnn.com, JAKARTA - Upaya penguatan literasi ekonomi syariah di tengah pesatnya perkembangan era digital menghadapi berbagai hambatan.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan strategis dan perencanaan yang matang agar kampanye mengenai ekonomi syariah dapat berhasil menjangkau dan diterima masyarakat luas.
Pernyataan ini disampaikan praktisi komunikasi sekaligus pegiat literasi ekonomi syariah, Erwin Dariyanto dalam dalam acara Training of Trainer (ToT) Ekonomi Syariah.
ToT tersebut diselenggarakan Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi).
Acara tersebut berlangsung selama dua hari, dimulai pada Jumat (14/11) dan berakhir pada Sabtu (15/11), bertempat di Hotel Sari Pacific Jakarta.
Menurut Erwin, salah satu sarana efektif untuk mengampanyekan ekonomi syariah, yakni melalui peran media massa.
Namun, di era digital saat ini, kampanye melalui media massa menghadapi dua kendala utama.
Dua kendala tersebut, seperti rendahnya minat baca di kalangan masyarakat serta perubahan signifikan dalam perilaku konsumsi informasi mereka.








































