Kemenko Perekonomian & Jasaraharja Putera Berkolaborasi Wujudkan Asuransi Wisata

10 hours ago 29

Kemenko Perekonomian & Jasaraharja Putera Berkolaborasi Wujudkan Asuransi Wisata

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pilot Project Asuransi Pariwisata 2026 di Labuan Bajo” digelar dengan tema “Mendorong Optimalisasi Penerapan Asuransi Pariwisata pada Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Labuan Bajo”. Dok: source for JPNN.

jpnn.com, JAKARTA - Para pemangku kepentingan terus berupaya memperkuat ketahanan sektor pariwisata nasional yang aman, berkelanjutan, dan berdaya saing global. Seiring meningkatnya aktivitas wisata di destinasi prioritas nasional, penerapan perlindungan risiko yang komprehensif melalui asuransi pariwisata dinilai sebagai kebutuhan strategis untuk menjamin kenyamanan wisatawan sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem pariwisata.

Sebagai wujud komitmen tersebut, Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pilot Project Asuransi Pariwisata 2026 di Labuan Bajo” digelar dengan tema “Mendorong Optimalisasi Penerapan Asuransi Pariwisata pada Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Labuan Bajo”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (17/12) di DoubleTree by Hilton Jakarta Bintaro Jaya.

FGD ini dihadiri kementerian strategis lintas sektor yang memiliki mandat dalam pengembangan destinasi pariwisata nasional, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pemerintah daerah, serta perwakilan asosiasi pelaku usaha pariwisata dan transportasi. Rangkaian kegiatan diawali dengan sambutan Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Herfan Brilianto.

Herfan menegaskan penguatan manajemen risiko pariwisata merupakan elemen penting dalam mendukung pembangunan pariwisata nasional yang berkualitas dan berkelanjutan. Menurutnya, penerapan asuransi pariwisata menjadi faktor fundamental dalam menentukan daya saing destinasi wisata Indonesia di pasar global.

“Ketersediaan perlindungan risiko yang komprehensif merupakan indikator utama standar kualitas, profesionalisme, dan kesiapan manajemen krisis dalam pengembangan sektor pariwisata. Asuransi wisata sangat terkait dengan upaya kita membangun daya saing industri pariwisata Indonesia,” ujar Herfan.

Sesi utama FGD diisi dengan paparan narasumber yang membahas pengelolaan risiko pariwisata, peran pemerintah pusat dan daerah, serta perspektif industri dalam penerapan asuransi pariwisata di Labuan Bajo. Paparan tersebut kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab interaktif.

Pemilihan Labuan Bajo sebagai fokus Pilot Project Asuransi Pariwisata 2026 didasarkan pada statusnya sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas Nasional yang sejalan dengan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), serta karakteristik risiko pariwisata yang beragam.

FGD ini menjadi forum strategis yang mempertemukan regulator, pemerintah, pelaku industri, dan asosiasi untuk merumuskan model penerapan asuransi pariwisata yang terintegrasi sebagai instrumen mitigasi risiko sekaligus peningkatan standar keamanan dan keselamatan pariwisata.

Kemenko Perekonomian bersama Jasaraharja Putera berkolaborasi untuk bisa mewujudkan asuransi wisata di Labuan Bajo.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |