jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya menegaskan komitmennya sebagai penjaga pintu gerbang negara sekaligus penyedia layanan publik yang modern dan humanis.
Selama periode Januari hingga pertengahan Mei 2025, berbagai capaian berhasil ditorehkan dalam tiga bidang utama, yaitu penegakan hukum keimigrasian, pelayanan dokumen, dan pengawasan perlintasan internasional.
“Kami tidak hanya memberikan pelayanan, tapi juga menjaga integritas wilayah melalui pengawasan yang aktif dan terukur,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Surabaya Agus Winarto, Kamis (22/5).
Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) mencatat 57 Warga Negara Asing (WNA) dikenai Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) sejak awal tahun, termasuk satu kasus yang dilimpahkan ke proses pro justitia.
WNA terbanyak berasal dari China (19 orang) dan Malaysia (16 orang). Sisanya tersebar dari Korea Selatan, Prancis, Taiwan, Tajikistan, Thailand, AS, Tunisia, Belgia, hingga Rusia.
Dalam bidang pelayanan, tercatat 36.073 paspor telah diterbitkan dan 1.303 izin tinggal WNA dilayani. Layanan Imigrasi Surabaya kini menjangkau lebih luas melalui ULP dan Mall Pelayanan Publik (MPP) di Sidoarjo dan Mojokerto.
Salah satu inovasi terbaru adalah hadirnya Immigration Lounge di Ciputra World Surabaya, memberikan pelayanan premium di pusat perbelanjaan.
Di Bandara Internasional Juanda, mobilitas pascapandemi terus meningkat. Dalam lima bulan terakhir, yaitu 384 WNI ditunda keberangkatannya mayoritas terkait dugaan sebagai PMI non-prosedural, 14 WNA ditolak masuk karena tidak memenuhi syarat, dan 28 unit autogate dioperasikan untuk percepatan proses imigrasi
