jpnn.com - SEMARANG — Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah 2025 mencapai 5,37 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dari rata-rata nasional. Hal tersebut dicapai dengan berbagai upaya kolaborasi stakeholder terkait.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi pun meminta Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesi (Ginsi) Jateng ikut berkontribusi menumbuhkembangkan perkonomian wilayah.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya mendukung hal tersebut terus menggenjot seluruh daerah menciptakan kawasan industri atau ekonomi khusus baru.
Selain itu, Pemprov Jateng juga mengakselerasi revitalisasi pelabuhan Tanjung Emas, serta pemanfaatan Bandara Internasional Ahmad Yani.
Pemprov Jateng bahkan juga mendukung upaya PT KAI (Kereta Api Indonesia) yang akan membuat dry port (tempat bongkar muat).
“Kita (Jateng) ialah salah satu provinsi yang ke depan harus menjadi pusat investasi baru. Mohon didukung oleh seluruh pihak, termasuk di dalamnya Ginsi," kata Gubernur Luthfi saat menghadiri pengukuhan pengurus Badan Pengurus Daerah (BPD) Ginsi Jateng di Hotel Grasia, Kota Semarang, Kamis (18/12).
Sebagai informasi, struktur impor Jawa Tengah didominasi bahan baku industri yang mencapai 83,34 persen, barang modal 10,89 persen, dan barang konsumsi 4,77 persen.
Struktur impor tersebut mencerminkan dukungan kuat terhadap kegiatan industri dan investasi.













































