jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI M Sarmuji merespons berbagai serangan terhadap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akhir-akhir ini bukanlah kritik murni, melainkan bentuk perlawanan dari kelompok yang terganggu oleh kebijakan reformis Bahlil di sektor energi dan pertambangan.
Menurutnya, kebijakan Bahlil yang mengutamakan kepentingan rakyat dan pelaku UMKM di sektor ESDM telah menyakiti sebagian pengusaha besar yang selama ini menikmati dominasi di sektor tersebut.
“Kami menilai framing jahat kepada Bahlil datang dari pengusaha hitam yang selama ini berpesta di atas tanah negara. Mereka terganggu karena aksesnya mulai dibatasi dan kekuasaan ekonomi mereka mulai dibagi,” kata Sarmuji dalam keterangannya, Minggu (8/6).
Salah satu kebijakan yang disorot adalah pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) skala besar yang tidak produktif dan rencana redistribusinya kepada pelaku UMKM lokal.
Sarmuji mengatakan langkah itu merupakan koreksi penting terhadap ketimpangan struktural dalam sektor pertambangan nasional.
“Selama ini UMKM hanya jadi penonton di negeri sendiri. Kini saatnya mereka mendapat panggung,” ujarnya.
Sarmuji juga menyinggung soal mafia impor minyak yang ikut dirugikan oleh langkah Bahlil dalam meningkatkan lifting migas nasional. Menurutnya, kelompok ini juga ikut menggulirkan narasi-narasi negatif yang menyerang Bahlil demi menjaga kepentingan mereka.
“Mereka merasa terancam. Karena itu, mereka menunggangi berbagai isu untuk melemahkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat,” ujarnya.