jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kasus konten deepfake 'Skandal Smanse' SMAN 11 Semarang yang dibuat oleh mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Chiko Radityatama Agung Putra terus berkembang.
Fakta terbaru mengungkap bahwa kedua orang tua Chiko merupakan anggota kepolisian.
Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jawa Tengah Eka Suprapti membenarkan informasi tersebut berdasarkan keterangan dari Kepala SMAN 11 Semarang, sekolah tempat Chiko menimba ilmu sebelum kuliah di Undip.
"Saya tanyakan ke ibu kepsek. Memang kedua orang tuanya dari kepolisian. Namun, keduanya sudah bercerai," kata Eka dikonfirmasi, Jumat (17/10).
Kendati begitu, Eka menyebut informasi yang ia terima masih tipis. Termasuk keseharian Chiko hingga bisa mengedit wajah siswi, guru perempuan dan alumni SMAN 11 Semarang menjadi konten pornografi menggunakan kecerdasan buatan (AI).
"Si anak (Chiko, red) sejak kelas 5 (SD, red) ikut ke ibunya. Kalau dengan bapaknya apakah ikut menangani kami kurang tahu," kata Eka.
Hingga kini, UPTD PPA Jateng masih menunggu data lengkap dari SMAN 11 Semarang untuk keperluan pendampingan terhadap para korban yang menjadi sasaran manipulasi konten pornografi AI oleh Chiko.
Dia menyebut mayoritas korban di antaranya kini telah menjadi mahasiswi, sehingga proses pendampingan sedikit terhambat karena sebagian tengah menjalani kegiatan akademik pertengahan semester.