jateng.jpnn.com, JAKARTA - Pengamat sepak bola Justinus Lhaksana menilai pelatih asal Jepang bisa jadi pilihan realistis bagi PSSI untuk menangani Timnas Indonesia setelah era Patrick Kluivert berakhir.
Pria yang akrab disapa Coach Justin itu menilai arah PSSI tampaknya mulai menjauh dari pengaruh Eropa dan kini melirik kultur sepak bola Asia Timur, khususnya Jepang, yang dikenal disiplin dan efisien.
“Kalau PSSI udah buang semuanya (tim kepelatihan Belanda), kayaknya mau pindah ke culture Asia. Feeling gue Jepang. PSSI, kan, juga dekat sama Jepang, dan mereka punya banyak pelatih bagus,” ujar Justin dilansir dari Antara, Jumat (17/10).
Namun, Justin tak sepenuhnya yakin pendekatan ala Jepang akan langsung cocok dengan karakter tim Garuda. Sebab, sebagian besar pemain utama timnas merupakan jebolan Belanda.
“Nah, itu dilema juga. Pemain kita mayoritas kelahiran Belanda. Jadi, secocok apa nanti, ya belum tentu juga,” imbuhnya.
Setelah kontrak Patrick Kluivert resmi berakhir, nama Jesus Casas muncul sebagai kandidat terkuat. Pelatih asal Spanyol itu dikenal punya pengalaman di Asia setelah menukangi Timnas Irak hampir tiga tahun, dari November 2022 hingga Maret 2025.
Selama periode tersebut, Casas membawa Irak tampil 33 kali dengan catatan 20 kemenangan, 4 seri, dan 9 kekalahan, serta mempersembahkan trofi Piala Teluk 2022/2023.
Selain berpengalaman di Timur Tengah, Casas juga punya rekam jejak gemilang di Eropa. Dia pernah menjadi asisten pelatih Timnas Spanyol di era Luis Enrique, Roberto Moreno, hingga Luis de la Fuente, serta bagian dari staf Barcelona ketika klub itu meraih treble winner musim 2014/2015.