Campuran Etanol & BBM Bukan Hal Baru, Risetnya Sudah Ada Sejak 1980-an

20 hours ago 11

Campuran Etanol & BBM Bukan Hal Baru, Risetnya Sudah Ada Sejak 1980-an

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Forum diskusi bertajuk Menakar Satu Tahun Kemandirian Energi: Janji dan Realisasi Pemerintahan Prabowo–Gibran. Foto: source for jpnn

jpnn.com - Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB), Prof Wardana mengungkapkan riset penggunaan etanol sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) sudah dimulai UB sejak 1980-an.  

Pihaknya bahkan mencampur etanol sebanyak 20-30 persen ke dalam BBM.

Hal itu, diungkapkan Prof Wardana dalam forum diskusi bertajuk “Menakar Satu Tahun Kemandirian Energi: Janji dan Realisasi Pemerintahan Prabowo–Gibran” yang digelar di Malang, Jawa Timur, Kamis (16/10/2025).

Menurut dia isu campuran etanol ke dalam BBM bukanlah hal baru dan sudah teruji keamanannya sejak lama. 

“Kalau gasohol (gasoline alcohol) itu tahun 80-an, ya. Jadi waktu itu kami dapat dana besar dari BBBT, dari Pak Habibie, lewat BBBT juga. Tujuannya untuk menguji etanol 20 persen yang dicampur ke bensin,” ujar Prof. Wardana.

Prof Wardana menjelaskan riset tersebut didasari potensi besar Indonesia dalam memproduksi etanol dari singkong. 

Namun, program itu tidak berlanjut karena harga bahan bakar fosil di dalam negeri terlalu murah pada masa itu. Kala itu, ia mengungkapkan penelitian dilakukan dengan dukungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di bawah arahan B.J. Habibie. Namun kini, menurut Wardana, kondisi sudah berubah dan menjadikan program biofuel kembali relevan.

“Sekarang kondisinya berbeda. Harga BBM jadi mahal, dan sudah impor. Nah, idenya Pak Habibie waktu itu adalah mengganti bahan bakar dengan yang bersih, karena etanol itu bahan bakar yang bersih,” jelasnya.

Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB), Prof Wardana mengungkapkan riset penggunaan etanol sebagai campuran BBM sudah ada Sejak 1980-an

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |