jpnn.com, SURABAYA - PT KAI Daop 8 Surabaya mencatat selama Januari hingga Oktober 2025 angka kecelakaan di perlintasan sebidang di wilayah Daop 8 Surabaya, mencapai 21 kasus.
Jumlah tersebut diklaim mengalami penurunan, jika dibandingkan pada 2024, yang mencapai 26 kasus.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan upaya penurunan dilakukan lewat sosialisasi dan kolaborasi lintas sektor.
Dia menyebutkan Oktober 2025 KAI Daop 8 Surabaya telah melaksanakan 155 sosialisasi keselamatan perjalanan kereta api meliputi sosialisasi di 37 sekolah, 6 komunitas pencinta kereta api dan warga, serta 112 titik perlintasan sebidang.
“Berbagai langkah pendukung juga dilakukan, seperti pemasangan ratusan banner keselamatan dan penutupan 29 perlintasan sebidang liar,yang dinilai berpotensi membahayakan perjalanan kereta api maupun pengguna jalan,” kata Luqman, Minggu (16/11).
Dalam pelaksanaan sosialisasi keselamatan perjalanan, KAI melibatkan Pemerintah Daerah, Dinas Perhubungan, komunitas pencinta kereta api, TNI, dan Polri.
Menurutnya, keselamatan di perlintasan sebidang bukan hanya tanggung jawab KAI, tetapi memerlukan kolaborasi dan kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat.
“Melalui sosialisasi, kami ingin menanamkan pemahaman bahwa disiplin dan kewaspadaan saat melintas di jalur kereta api adalah kunci utama untuk mencegah kecelakaan,” ujarnya.








































