jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Amanat Nasional Lukmanul Hakim membela Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Menurut dia, bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh tidak patut sepenuhnya disalahkan kepada Zulhas.
Lukmanul menuturkan bahwa menimpakan kesalahan kepada Zulkifli Hasan seorang sewaktu menjadi Menteri Kehutanan sebagai penyebab terjadinya bencana alam hidrometeorologi di Sumatra merupakan perilaku politik yang brutal.
“Ini bentuk brutalisasi politik dan kezaliman yang terjadi di ruang digital yang sungguh sangat mengerikan,” kata Lukmanul dalam keterangannya, pada Senin (8/12).
“Saya katakan fenomena ini bukan hanya mencemaskan, tetapi mengerikan terhadap kelangsungan kehidupan bersama yang adil dan beradab,” lanjutnya.
Lukman menangkap ada gejala tidak sehat di ruang komunikasi publik dengan mengkait-kaitkan terjadinya bencana alam dengan kebijakan alam seorang pejabat publik.
Fenomena tersebut apabila dibiarkan akan menjadi kebiasaan “balas dendam politik” yang potensial berkembang sebagai tradisi buruk dalam demokrasi.
“Boleh saja seorang pejabat publik diminta pertanggung jawabannya, tapi pakai proses yang benarlah. Jangan dengan penggalan sepotong cerita terus membuat kesimpulan dan menjatuhkan vonis seseorang bersalah,” kata dia.











































