jpnn.com, JAKARTA - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut dari sekitar 500 gunung api di Indonesia, sebanyak 127 di antaranya berstatus sebagai gunung api aktif.
"Sejumlah gunung api bahkan masuk kategori paling aktif karena kerap mengalami erupsi atau peningkatan aktivitas vulkanik sehingga memerlukan pemantauan ketat sepanjang 2025," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Priatin Hadi Wijaya dikutip Senin (22/12).
Menurut Hadi, pihaknya juga mencatat hingga pertengahan Desember 2025 terdapat tiga gunung api berstatus level III atau siaga yakni Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Semeru di Jawa Timur, serta Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur kemudian sebanyak 24 gunung api berada pada status Level II atau waspada.
Dia menjelaskan, jumlah penduduk yang tinggal di sekitar gunung api berstatus waspada dan siaga diperkirakan mencapai 15 juta jiwa.
"Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi menjadi hal penting untuk meminimalkan risiko bencana," ujarnya.
Badan Geologi saat ini mengoperasikan 74 pos pengamatan gunung api, dan memantau secara real time 69 gunung api aktif di seluruh Indonesia.
"Pemantauan diperketat menjelang akhir tahun seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dan bertepatan dengan puncak musim hujan," ujarnya.
Dia menambahkan, sejumlah gunung api tercatat memiliki tingkat aktivitas tinggi dan sejarah erupsi panjang di antaranya Gunung Merapi, Semeru, Anak Krakatau, Kelud dan Sinabung.










































