bali.jpnn.com, DENPASAR - Warga Pulau Serangan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali kompak menolak rencana pembangunan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Liquefied Natural Gas (LNG).
Warga dan sejumlah tokoh menyatakan akan berangkat ke Jakarta menemui Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
"Kami rencananya akan ke Jakarta, bersama warga dan tokoh-tokoh, bertemu menteri dan juga Presiden RI (Prabowo Subianto, red).
Jadi, ketika izin ini diberikan, kami siap-siap untuk ke Jakarta," kata Prajuru Adat Desa Serangan, I Wayan Patut.
Peraih Kalpataru kategori penyelamat lingkungan ini mengungkapkan hal tersebut seusai mengikuti talkshow ‘Menakar Dampak Pangkalan LNG terhadap Pariwisata Kota Denpasar yang digelar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Denpasar di Kampus STB Runata.
I Wayan Patut menyatakan warga Serangan sementara menunggu waktu tepat untuk bertolak ke Jakarta, tak perlu menunggu izin pembangunan LNG Sidakarya diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup.
“Jadi, tak menunggu izin keluar. Kami mencari situasi yang tepat," ujar I Wayan Patut.
Menurut aktivis lingkungan, ini, terdapat empat banjar di Desa Serangan telah melakukan paruman banjar dan sepakat menolak rencana pembangunan LNG di Sidakarya.