jpnn.com, JAKARTA - Polemik internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali memasuki babak yang lebih mengkhawatirkan.
Di tengah memanasnya perseteruan antara Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal Saifullah Yusuf (Gus Ipul), para ulama sepuh di Jawa Timur yang selama ini menjadi penyangga moral organisasi menunjukkan sikap yang mengejutkan, yaitu enggan menerima kedatangan kedua tokoh tersebut.
Sikap diam para kiai sepuh mulai terbaca ketika Gus Ipul dan Gus Yahya melakukan upaya sowan beruntun ke berbagai pondok pesantren besar di Jawa Timur, termasuk Pondok Pesantren Lirboyo dan Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri.
Langkah keduanya dinilai sebagai upaya mencari legitimasi di tengah konflik internal yang belum menemukan solusi.
Pada Selasa, 25 November 2025, Gus Ipul lebih dahulu sowan ke Lirboyo sebelum melanjutkan perjalanan ke Al-Falah Ploso untuk menemui KH. Nurul Huda Djazuli (Mbah Dah), salah satu kiai sepuh yang dihormati dalam tradisi keulamaan NU.
Namun, kunjungan itu tidak membuahkan hasil, karena Mbah Dah tidak berkenan menemui rombongan.
Dua hari berselang, giliran Gus Yahya mencoba melakukan langkah serupa.
Namun, hasilnya identik dia hanya diterima oleh Gus Kautsar, putra Mbah Dah, tanpa bisa bertemu langsung dengan sang kiai sepuh.






































