jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 tercatat ada 84.276 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 75.753 desa dan 8.486 kelurahan di Indonesia.
Menteri Bahlil menyebut ada 5.700 atau sekitar 6,76 persen dari total desa dan kelurahan di Indonesia yang belum teraliri listrik.
Pemerintahan pun menargetkan seluruh desa itu akan mendapatkan akses listrik pada 2030.
Peneliti energi dari Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi (STT MIgas) Balikpapan, Dr. Andi Jumardi mengatakan target tersebut strategis dan realistis.
Sebab, masih adanya ribuan desa yang belum teraliri listrik menjadi tantangan besar bagi pemerintah, termasuk di wilayah Kalimantan Timur yang dikenal sebagai “lumbung energi nasional.”
“Kalimantan Timur persoalannya karena wilayahnya sulit dijangkau, sehingga perlu ada sumber energi lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Andi dikutip, Kamis (18/10).
Andi menyebut target tersebut juga sejalan dengan agenda pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka untuk memperkuat kemandirian dan swasembada energi nasional.
Oleh karena itu Andi menilai kebijakan pemerintah yang mulai fokus mengalirkan listrik ke desa-desa terpencil merupakan langkah positif yang patut diapresiasi dan menjadi bagian dari agenda besar swasembada energi sebagaimana tertuang dalam Asta Cita pemerintahan Prabowo–Gibran.