bali.jpnn.com, DENPASAR - Sekolah Rakyat di Bali bertambah.
Setelah SR di Tabanan, Pemprov Bali berencana menghadirkan Sekolah Rakyat di Karangasem.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan kontrak paket pembangunan Sekolah Rakyat plus manajemen konstruksinya, yang digelar di Watujimbar Resort, Sanur, Denpasar, Jumat (19/12) kemarin.
Penandatanganan kontrak ini menjadi tonggak penting komitmen pemerintah dalam menghadirkan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Kontrak yang ditandatangani tidak hanya mencakup pekerjaan fisik pembangunan sekolah, tetapi juga manajemen konstruksi untuk memastikan pelaksanaan proyek berjalan terstruktur, transparan, bermutu tinggi, tepat waktu, dan akuntabel.
Proyek Sekolah Rakyat di Kabupaten Karangasem ini memiliki nilai kontrak pembangunan fisik sebesar Rp 255,5 miliar, serta kontrak jasa manajemen konstruksi lebih dari Rp 3 miliar.
Penandatanganan kontrak ini dihadiri Gubernur Wayan Koster, Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata, Sekjen Kementerian Sosial Roben Riko yang hadir secara daring serta jajaran Ditjen Prasarana Strategis Kementerian PUPR.
Direktur Infrastruktur Dukungan Pendidikan Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PUPR, Jonny Zainuri Echsan lewat sambungan daring menjelaskan alasan pembangunan Sekolah Rakyat di Bali.









































